Selasa, 01 November 2016

(20161101) Mencari sejarah penamaan Lingkungan RK Sanjaya kilas balik 1994-1995

Mencari sejarah penamaan Lingkungan RK Sanjaya kilas balik 1994-1995 bersama Bapak JB.Basuki.

Ide penamaan sebuah Lingkungan baru di bawah naungan Paroki Cililitan – Santo Robertus Bellarminus datang dari Bapak JB.Basuki. Pada pertengahan tahun 1990an atau sekitar tahun 1994-1995 tepatnya terkumpul 8 kepala keluarga di sekitar kelurahan Bambu Apus yang merupakan pelopor lingkungan RK Sanjaya. Mereka adalah Bapak JB. Basuki, Bapak Anton Sutrisno, Bapak Sri Yuwono (Almarhum), Bapak Robby Lesmana, Bapak Budi Utama (Almarhum), Bapak Suhardi, Bapak Edy, dan Bapak Samiran. Pada petengahan tahun 1990 tersebut sebenarnya sudah banyak keluarga Katholik yang saling mengenal bahkan ketika itu di Paroki Cililitan - Santo Robertus Bellarminus ada istilah warga CCB (Ceger, Cipayung dan Bambu Apus). Dan kedelapan Kepala Keluarga tersebut yang berinisiatif untuk mendirikan suatu Lingkungan baru dengan nama RK Sanjaya untuk wilayah tinggal di sekitar Bambu Apus.

Pemilihan nama RK. Sanjaya yang merupakan seorang Romo Diosesan dan martir Katholik pertama di tanah Jawa. yang memiliki semangat menyebarkan ajaran Katholik dan semangat kerasulan mengilhami terbentuknya sebuah Lingkungan baru yang ketika itu sedang terpuruk, di karenakan adanya pergesekan umat Katholik dengan warga sekitar di wilayah Bambu Apus. Juga pada waktu itu para jemaat Katholik yang bermukim di sekitar Bambu Apus tidak semuanya beribadat di Gereja Cililitan di karenakan jarak tempuhnya yang cukup jauh, Beberapa beribadat di Gereja Paroki Kampung Sawah, Gereja Paroki Cijantung dan Gereja Santa Catharina Taman Mini.

Sebelum terbentuk di tahun 1995 para sesepuh Lingkungan RK Sanjaya berkonsultasi dengan Romo Suryo Suryatmo. SJ yang ketika itu menjadi Romo Paroki di Cililitan. Awal terbentuk sebagai sebuah lingkungan tercatat Bapak Anton Sutrisno adalah Ketua Lingkungan, Bapak Sri Yuwono (Almarhum) adalah Wakil Ketua dan Bapak Robby Lesmana adalah Sekretaris, sebagai pengurus wilayah pertama, dengan warga kurang lebih terdiri dari hampir 30 kepala keluarga.

Bahkan tercatat jauh sebelum Bangunan Gereja Anak Domba, kediaman Bapak Anton Sutrisno sering di gunakan untuk ibadat sabda ataupun misa cikal bakal Paroki Cilangkap, sehingga Lingkungan ini memiliki ikatan yang sangat erat dengan Parokinya sendiri sejak awal. Acara akbar yang sangat luar biasa sukses dan di hadiri hampir 350 warga Katholik sekitar Ceger, Cipayung dan Bambu Apus pada acara Misa perayaan Natal tahun 1997 di kediaman Bapak Anton Sutrisno yang memang sudah menyiapkan Kapel khusus di rumahnya. Lokasi rumah Pak Anton Sutrisno di samping Indomaret Bambu Apus Raya, namun saat ini beliau sudah pindah ke Cileungsi.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

YOUTUBE

INSTAGRAM

Santo Yohanes Maria Vianney

Santo Yohanes Maria Vianney

Doa Santo Yohanes Maria Vianney

Aku mengasihi Engkau, ya Allahku, dan hasratku satu-satunya adalah mengasihiMu sampai nafasku yang terakhir.

Aku mengasihi Engkau, ya Allah yang pantas dicintai tanpa akhir, dan aku lebih memilih mati mencintaiMu daripada hidup sekejap tanpa mencintaiMu.

Aku mengasihi Engkau, ya Allahku, dan aku tidak mendambakan surga kecuali demi kebahagiaan mencintai Engkau dengan sempurna.

Aku mengasihi Engkau, ya Allahku, dan aku hanya takut akan neraka, karena disana aku takkan pernah mendapat hiburan manis mencintaiMu.

Ya Allahku, bila lidahku tidak dapat mengucapkan di setiap saat, betapa aku selalu mencintaiMu, setidak-tidaknya aku mau supaya hatiku mengulang-ulanginya sesering aku menarik nafasku.

Allahku, berilah padaku rahmat agar boleh menderita karena mencintaiMu. Berilah aku rahmat untuk mencintaiMu dalam menderita, untuk pada suatu saat menarik nafasku yang terakhir dalam mencintaiMu, dan dalam merasakan bahwa aku mencintaiMu.

Dan semakin mendekati akhir hayatku, semakin kumohon padaMu, untuk menumbuhkan cintaku kepadaMu, dan menyempurnakannya.

Amin.